Qiyamul Lail | قيام الليل


Keutamaan Qiyamul Lail 

Maqaamam Mahmuuda
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً ﴿الإسراء: ٧٩﴾
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.(QS. Al-Isra: 79)

Qurrata A'yun 
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفاً وَطَمَعاً وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ ﴿﴾ فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاء بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿السجدة: ١٦-١٧﴾ 
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni`mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS. As-Sajdah 16-17)

Dalam Hadist; 
عن جابر قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: إِنَّ فِى اللَّيْلِ لَسَاعَةَ لاَ يُوَفِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَالِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ (رواه المسلم)
Dari Jabir RA: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:’Sesungguhnya setiap malam ada suatu waktu dimana tidak seorang muslimpun yang menemukannya, lalu ia meminta kepada Allah suatu kebaikan, melainkan pasti akan diberinya; baik kebaikan di dunia maupun  kebaikan di akhirat, dan saat-saat itu ada pada tiap malam (HR Muslim)
ثلاث يحبهم الله ويضحك إليهم ويستبشر بهم: الذي إذا انكشف فئةٌ قاتل وراءها بنفسه الله عز وجل, فإمّا أن يقتل و إمّا ينصره الله ويكفيه فيقول: انظروا إلى عبدي هذا كيف بصر لى بنفسه! والذي له إمرأةٌ حسنةٌ وفراشٌ  لينٌ حسنٌ فيقوم من الليل, فيقول: ”يذر شهوته ويذكرنى ولو شأ رقد, والذي إذا كان فى شفرٍ وكان معهُ ركبٌ فسهروا ثمَّ هجعوا فقام من السحر فى ضرّاءٍٍ وسرّاءٍ. (رواه الطبرانى)
Ada tiga macam manusia yang Allah mencintai mereka, tersenyum melihat mereka dan merasa senang terhadap mereka. Yaitu: (1) orang yang apabila muncul kelompok oang yang berperang, dia mengikuti dibelakangnya dia menyertainya karena Allah Azza wajalla. Adakalanya ia terbunuh, dan adakalanya ia ditolong oleh Allah, dan Allah mencukupinya. Kemudian Allah berkata kepada Malaikat: ‘Lihatlah pada hambaku ini, betapa ia sabar untuk-Ku dengan dirinya’. (2) Orang yang memiliki istri yang cantik, tempat tidur empuk dan bagus, kemudian ia bangun malam. Lalu Allah berkata: “Ia meninggalkan kesenangannya dan mengingat-Ku, seandainya ia suka maka ia bisa tidur”. (3) Orang yang apabila dalam perjalanan bersama rombongan itu melewati waktu malam lalu tidur, namun ia bangun di akhir malam dalam keadaan susah maupun senang” (HR. Thabrani) 
 
لماذا لا أطيق أن أقوم الليل؟
Kenapa aku tidak bisa bangun malam?

Sebab-akibat
Seorang ulama berpetuah:
مَنْ عَصَيْ اللهَ فِيْ نَهَارِهِ حَرِّمَ قِيَامُ لَيْلِهِ
Siapa melakukan maksiat kepada Allah pada waktu siangnya, maka dia pasti diharamkan dari qiyamullail pada waktu malamnya.
Maksudnya: tidak akan diberi taufik untuk melakukan tahajud

Kalah dengan setan
Setiap malam setan mengatakan kepada kita:
عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيْلٌ فَارْقَدْ
Malam masih panjang, tidurlah…..tidurlah…..tidurlah….
Sedangkan Allah berseru pada tiap akhir malam (sepertiga atau setengah yang terakhir dari waktu malam), di langit dunia:
هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَيُعْطِيْ؟ هَلْ مِنْ دَاعٍ فَيُسْتَجَابُ لَهُ؟ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَيُغْفَرُ لَهُ
 “Adakah orang yang meminta lalu akan Kuberi?”
“Adakah orang yang ingin berdoa lalu akan Kukabulkan?”
 “Adakah orang yang ingin memohon ampun lalu akan Kuampuni?”

Seruan-seruan ini bergema terus hingga tiba waktu shubuh.
Karena itulah Nabir berpetuah :
أَقْرَبُ مَايَكُوْنُ الرَّبُّ مِنَ الْعَبْدِ فِيْ جَوْفِ اللَّيْلِ اْلأَخِرِ, فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُوْنَ مِمَّنْ يَذْكُرُاللهَ فِيْ تِلْكَ السَّاعَةِ فَكُنْ!
Paling dekatnya Rabb dengan hamba-Nya adalah pada tengah malam yang akhir. Maka jika anda mampu untuk menjadi/termasuk orang yang berdzikir kepada Allah pada waktu itu, maka jadilah (engkau)!
 
 
 
  

0 komentar:

Posting Komentar